Sunday, June 9, 2013

Uji Normalitas


Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data, antara lain uji chi-kuadrat, uji lilliefors, dan uji kolmogorov-smirnov.
Untuk menguji normalitas data dengan SPSS, lakukan langkah- langkah berikut ini.
· Entry data atau buka file data yang akan dianalisis
· Pilih menu berikut ini
Analyze
Descriptives Statistics
Explore
Menu SPSS akan tampak seperti gambar berikut.


Setelah menu dipilih akan tampak kotak dialog uji normalitas, seprti gambar di bawah ini.


Selanjutnya:
· Pilih y sebagai dependent list
· Pilih x sebagai factor list, apabila ada lebih dari 1 kelompok data
· Klik tombol Plots
· Pilih Normality test with plots, seperti tampak pada gambar di bawah ini.
· Klik Continue, lalu klik OK
 
Uji normalitas menghasilkan 3 (tiga) jenis keluaran, yaitu Processing Summary, Descriptives, Tes of Normality, dan Q-Q Plots. Untuk keperluan penelitian umumnya hanya diperlukan keluaran berupa Test of Normality, yaitu keluaran yang berbentuk seperti gambar 1-3. Keluaran lainnya dapat dihapus, dengan cara klik sekali pada objek yang akan dihapus lalu tekan Delete.
Menafsirkan Hasil Uji Normalitas
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov
Shapiro-Wilk

Statistic
Df
Sig
Statistic
Df
Sig
Y
,132
29
,200
,955
29
,351
* This is a lower bound of the true significance.
a Lilliefors Significance Correction
Keluaran pada gambar di atas menunjukkan uji normalitas data Y, yang sudah diuji sebelumnya secara manual dengan uji Lilliefors dan Kolmogorov-Smirno v. Pengujian dengan SPSS berdasarkan pada uji Kolmogorov–Smirnov dan Shapiro-Wilk. Pilih salah satu saja misalnya Kolmogorov–Smirnov. Hipotesis yang diuji adalah:
H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

Dengan demikian, normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf signifikasi (a ) tertentu (Biasanya a = 0.05 atau 0.01). Sebaliknya, jika hasil uji signifikan maka normalitas tidak terpenuhi. Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig.). Untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut.
  •  Tetapkan tarap signifikansi uji misalnya a = 0.05
  • Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh
  • Jika signifikansi yang diperoleh >a , maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
  • Jika signifikansi yang diperoleh <a , maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Pada hasil di atas diperoleh taraf signifikansi dan untuk kelompok perempuan adalah 0.20. dengan demikian, data berasal dari populasi yang berdistribusi normal, pada taraf signifikansi 0.05.

2 comments:

SmartPLS3 said...

Olah Data SPSS, AMOS, LISREL
EVIEWS, SMARTPLS, GRETL, STATA, MINITAB dan DEAP 2.1
WhatsApp : +6285227746673
IG : @olahdatasemarang

Unknown said...

Hallo.. sebelumnya terimakasih atas penjelasan materiya sangat membantu. saya ingin bertanya apa makhsud dari catatan kaki pada output kolmogrov smirnov yang "lilliefors significance correction itu?
terimakasih..

 
Kirim pesan ke admin
×
_

Hai! Kamu bisa kirim pesan ke Admin di sini, jangan lupa LIKE fanspagenya ya... Terima kasih.