Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ada beberapa teknik yang dapat
digunakan untuk menguji normalitas data, antara lain uji chi-kuadrat, uji
lilliefors, dan uji kolmogorov-smirnov.
Untuk menguji normalitas data dengan SPSS, lakukan
langkah- langkah berikut ini.
· Entry data atau buka file data yang akan dianalisis
· Pilih menu berikut ini
Analyze
Descriptives
Statistics
Explore
Menu SPSS akan tampak
seperti gambar berikut.
Setelah
menu dipilih akan tampak kotak dialog uji normalitas, seprti gambar di bawah
ini.
Selanjutnya:
· Pilih y sebagai dependent list
· Pilih x sebagai factor list, apabila ada lebih dari 1 kelompok data
· Klik tombol Plots
· Pilih Normality test with plots, seperti tampak pada gambar di bawah
ini.
· Klik Continue, lalu klik
OK
Uji normalitas menghasilkan 3 (tiga)
jenis keluaran, yaitu Processing Summary, Descriptives, Tes of Normality, dan
Q-Q Plots. Untuk keperluan penelitian umumnya hanya diperlukan keluaran berupa Test
of Normality, yaitu keluaran yang berbentuk seperti gambar 1-3. Keluaran
lainnya dapat dihapus, dengan cara klik sekali pada objek yang akan dihapus
lalu tekan Delete.
Menafsirkan Hasil Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
|
Shapiro-Wilk
|
|||||
Statistic
|
Df
|
Sig
|
Statistic
|
Df
|
Sig
|
|
Y
|
,132
|
29
|
,200
|
,955
|
29
|
,351
|
* This is a lower bound of the true significance.
a Lilliefors Significance Correction
Keluaran pada gambar di atas
menunjukkan uji normalitas data Y, yang sudah diuji sebelumnya secara manual
dengan uji Lilliefors dan Kolmogorov-Smirno v. Pengujian dengan SPSS
berdasarkan pada uji Kolmogorov–Smirnov dan Shapiro-Wilk. Pilih salah satu saja
misalnya Kolmogorov–Smirnov. Hipotesis yang diuji adalah:
H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal
Dengan demikian, normalitas dipenuhi
jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf signifikasi (a ) tertentu (Biasanya a
= 0.05 atau 0.01).
Sebaliknya, jika hasil uji signifikan maka normalitas tidak terpenuhi. Cara
mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan
memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig.). Untuk menetapkan
kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut.
- Tetapkan tarap signifikansi uji misalnya a = 0.05
- Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh
- Jika signifikansi yang diperoleh >a , maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
- Jika signifikansi yang diperoleh <a , maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Pada hasil di atas
diperoleh taraf signifikansi dan untuk kelompok perempuan adalah 0.20. dengan
demikian, data berasal dari populasi yang berdistribusi normal, pada taraf
signifikansi 0.05.
2 comments:
Olah Data SPSS, AMOS, LISREL
EVIEWS, SMARTPLS, GRETL, STATA, MINITAB dan DEAP 2.1
WhatsApp : +6285227746673
IG : @olahdatasemarang
Hallo.. sebelumnya terimakasih atas penjelasan materiya sangat membantu. saya ingin bertanya apa makhsud dari catatan kaki pada output kolmogrov smirnov yang "lilliefors significance correction itu?
terimakasih..
Post a Comment