SUATU hari, saya tertegun membaca sebuah
tulisan yang tertempel di dinding informasi majalah gontor. Sebuah
kisah ibu dan anaknya, yang entah siapa dan dari mana asal tulisan
tersebut, tapi isi tulisannya tersirat makna yang mampu membuat hati
siapa saja yang membacanya sangat tersentuh.
Dikisahkan, seorang ibu
meminta tolong anaknya untuk membantunya mengerjakan beberapa pekerjaan
rumah. Kebetulan hari itu, ia harus menghadiri acara keluarga. Maka
diambil secarik kertas, ditulisnya apa yang harus dikerjakan si anak,
dan kemudian ditempel di pintu lemari es, agar pesan yang disampaikannya
terbaca oleh si anak.
Menjelang
sore si ibu hadir kembali di rumah, kemudian ia membaca secarik kertas
yang tertempel di dinding lemari es, nampak tulisan si anak yang
tersusun rapi.
1. Cuci Piring: Rp. 10.000,-
2. Ngepel: Rp. 20.000,-
3. Cuci Baju: Rp. 45.000,-
4. Seterika: Rp. 30.000,-
5. Masak Nasi: Rp. 15.000,-
6. Siram Tanaman: Rp. 20.000,-
2. Ngepel: Rp. 20.000,-
3. Cuci Baju: Rp. 45.000,-
4. Seterika: Rp. 30.000,-
5. Masak Nasi: Rp. 15.000,-
6. Siram Tanaman: Rp. 20.000,-
Raut
wajah si ibu nampak biasa saja setelah membaca tulisan sang anak,
sangat tenang. Kemudian ia kembali mengambil kertas kosong, menulis dan
menempel kembali di pintu lemari es.
Sejurus kemudian sang
anak terbangun dari tidurnya, dengan santai ia menuju lemari es karena
nampak haus sekali. Ia lihat ada secarik kertas dan kemudian membacanya.
1. Mengandung Kamu 9 Bulan: Rp. 0,-
2. Menyusui Kamu Selama 2 Tahun: Rp. 0,-
3. Menunggui Kamu Siang-malam Saat Bayi: Rp. 0,-
4. Membawa Kamu ke Dokter Ketika Sakit: Rp. 0,-
5. Menyekolahkan Kamu: Rp. 0,-
Setelah membacanya, nampak sang anak termenung dan butir-butir air
matanya mulai mengalir membasahi pipi, sebuah penyesalan yang sangat
dalam. Tanpa tunggu waktu, ia bergegas mencari ibunya, bersimpuh di
kakinya sambil mencium dan meminta maaf.
Dengan penuh kasih sayang,
si ibu meraih tangan si anak, mengangkatnya serta memeluknya, sambil
membisikkan kata "Ibu selalu memaafkanmu sampai kapanpun, karena kamu
adalah mutiara bagi ibu". Dipandangi wajah anaknya dengan senyum, lalu
ia berkata "sekarang bergegaslah kamu berwudhu, sebentar lagi maghrib
datang, kita sholat bersama memohon kepada Allah agar senantiasa
diberikan kekuatan, kesabaran, kesehatan serta ridho-Nya". Amin.
0 comments:
Post a Comment